Diam...
Sebuah kata dan situasi yang terjadi setiap kali pertemuan aku dan kamu, dari mulai detik pertama hingga saat ini. Entah mengapa diam
selalu seolah mendominasi, meleburkan kata yang hendak terucap,
membekukan bibir yang hendak berbicara, mengalihkan pandangan sehingga
tak ada pertemuan mata,menghapuskan senyuman perekat sebuah kedekatan.
Sejak pertama kali bertemu, aku sudah berada diantara kamu dan dia. Walaupun akhirnya kamu dan dia berpisah. Dan kali ini, aku berada lagi diantara kamu dan dia yang lain. Inikah nasibku yang selalu ada diantara kamu dan dia? Ataukah aku yang salah jalan sehingga tersesat dipersimpangan antara kamu dan dia? Ataukah gravitasi darimu yang begitu kuat menarikku namun mendaratkanku pada posisi yang salah, yaitu diantara kamu dan dia? Bisakah aku berhenti ada diantara kamu dan dia? Mengapa aku selalu ada diantara kamu dan dia, sedangkan diam selalu ada diantara aku dan kamu? Bisakah aku bertahan diantara kamu dan dia dan bertahan diantara diam antara aku dan kamu? Rasanya aku takkan sanggup. Mungkin aku akan sanggup bertahan bila tidak ada diam diantara aku dan kamu. Bisakah diam itu terganti oleh yang lain? Bukan lagi aku kamu diantara diam, tapi aku kamu diantara (..........)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar