Kamis, 13 Maret 2014

AKU KAMU DIANTARA DIAM

Diam...
Sebuah kata dan situasi yang terjadi setiap kali pertemuan aku dan kamu, dari mulai detik pertama hingga saat ini. Entah mengapa diam selalu seolah mendominasi, meleburkan kata yang hendak terucap, membekukan bibir yang hendak berbicara, mengalihkan pandangan sehingga tak ada pertemuan mata,menghapuskan senyuman perekat sebuah kedekatan.
Sejak pertama kali bertemu, aku sudah berada diantara kamu dan dia. Walaupun akhirnya kamu dan dia berpisah. Dan kali ini, aku berada lagi diantara kamu dan dia yang lain. Inikah nasibku yang selalu ada diantara kamu dan dia? Ataukah aku yang salah jalan sehingga tersesat dipersimpangan antara kamu dan dia? Ataukah gravitasi darimu yang begitu kuat menarikku namun mendaratkanku pada posisi yang salah, yaitu diantara kamu dan dia? Bisakah aku berhenti ada diantara kamu dan dia? Mengapa aku selalu ada diantara kamu dan dia, sedangkan diam selalu ada diantara aku dan kamu? Bisakah aku bertahan diantara kamu dan dia dan  bertahan diantara diam antara aku dan kamu? Rasanya aku takkan sanggup. Mungkin aku akan sanggup bertahan bila tidak ada diam diantara aku dan kamu. Bisakah diam itu terganti oleh yang lain? Bukan lagi aku kamu diantara diam, tapi aku kamu diantara (..........)

Selasa, 04 Maret 2014

AKU, PENA, DAN KERTAS

Setiap hari banyak orang diluaran sana yang merasakan jatuh cinta. Banyak juga orang yang justru merasakan patah hati. Tapi, ada satu hal yang tidak dapat dipungkiri banyak melekat dengan orang-orang di zaman sekarang. Hal tersebut adalah sebuah rasa atau semacam pemikiran yang biasa disebut "GALAU".
Orang-orang bisa merasakan galau karena hal apapun. Situasi, kondisi, makanan, orang, dan lain-lain. Tapi, mayoritas dari para kaum galau merasakan hal itu karena faktor permasalahan cinta. Yang paling sering adalah galau karena putus cinta atau cinta yang ditolak (bertepuk sebelah tangan).
Ujung-ujungnya ketika seseorang merasa galau, maka pelariannya adalah mencari seorang "pendengar setia" atau teman curhat yang bisa menjadi tempat mengeluarkan keluh kesah bahkan tangisan air mata. Bahkan, di zaman sekarang orang-orang justru memilih untuk "curhat" di sosial media, seperti update status atau mengupload foto-foto/quotes bernada galau. Tapi, pernahkan kalian berfikir efektifkah cara seperti itu? Atau justru tidak memberikan solusi?
Kali ini saya akan berbagi sedikit saran bagi para kaum galau dalam mengatasi/mengurangi rasa galau kalian. Jika anda merasa galau, cukup peganglah pena, sediakan beberapa carik kertas, dan biarkanlah pena tersebut "menari" diatas kertas sesuai dengan isi hati dan irama perasaan yang sedang anda rasakan. Anda tidak percaya? Saya sering melakukannya. Bahkan mungkin, berawal dari situlah akhirnya tercipta kisah saya, pena, dan kertas yang menjadi satu bagaikan ikatan persahabatan.

Tumpahkan saja apa yang anda rasakan diatas kertas-kertas tersebut, tulislah apa yang anda pikirkan, apa yang anda rasakan, dan apa yang ingin kalian ungkapkan. Jangan lupa untuk gunakan hati dan perasaan anda ketika anda menulis. Karena percayalah, setiap tulisan yang bersumber dari hati dan ditulis dengan perasaan yang dalam, akan sampai makna nya ke orang yang membacanya.
Bila anda sudah melakukan itu, namun rasa galau masi belum sirna juga, atau dalam istilah anak muda saat ini anda masih susah move on, anda tinggal mempublikasikan tulisan anda dalam blog pribadi anda, atau catatan online anda di sosial media. Tapi saran saya jika anda ingin lebih bisa merasa lega, kumpulkan lah tulisan-tulisan anda, lalu simpan dalam satu kotak khusus. Setelah terkumpul, berikanlah pada orang yang membuat anda galau. Niscaya, ketika orang itu membaca tulisan anda, dia akan merasakan apa yang anda rasakan. Dan ketika kotak berisi tulisan perasaan-perasaan anda itu diberikan, maka secara tidak langsung perasaan galau yang anda rasakan juga akan hilang dan pergi, seperti tiap tulisan yang pergi dari anda.

Jadi, mulailah dari sekarang untuk bersahabat dengan pena dan kertas. Janganlah terlalu sering menyimpan sendiri apa yang anda rasakan.

Kamis, 31 Oktober 2013

MENGAPA KAMU

Masihkah rasa ini bisa dibilang "cinta"?
Rasa tulus untukmu, namun tak pernah mau kau rasakan.
Masihkah rasa ini bisa dibilang "sayang"?
Rasa dariku untukmu, namun tak pernah kau hiraukan.
Mengapa aku masih memperdulikanmu?
Padahal sudah jelas kau acuhkan aku.
Mengapa aku masih memikirkanmu?
Padahal sudah jelas kau tak memikirkanku.
Mengapa di benakku masih dipenuhi namamu?
Padahal tak sedikitpun ada namaku terlintas dipikiranmu.
 Mengapa masih ada tempat dihatiku untukmu?
Padahal tak pernah ada tempat dihatimu untukku.
Mengapa masih ada airmata yang mengalir menangisimu?
Padahal kau tak pernah mau mengusap airmata ini.
Mengapa aku merasakan rasa sakit ini sendiri?
Padahal disana kau bisa bahagia tanpa diriku ini.
Mengapa aku masih menyukaimu?
Padahal sudah jelas kau menolakku.
Cinta memang gila, cinta memang buta.
Terkadang perasaan bisa mengalahkan logika.
Namun yang ku tahu, rasaku ini tulus apa adanya untukmu.
Dan mungkin tak pantas dibalas olehmu.
Tapi, yang aku tak pernah tahu,
Mengapa harus kamu yang tidak membalas rasaku?
Mampukah kau menjawab itu?

MY FEELING

Perasaanku..
Kini dapat ku gambarkan perasaanku
Perasaanku padamu ibarat fase kehidupan manusia.
Lahir..
Lalu belajar merangkak memahamimu,
Belajar berjalan, menjalani waktu dan hari bersamamu,
belajar berlari mengejar, ketika kamu terasa mulai menjauh,
Tumbuh besar perasaan ini, menjadi perasaan yang lebih dewasa yaitu cinta,
Menua,,karena terlalu lama tanpa akhir cerita yang pasti,
Terkadang merasa sakit-sakitan karena sikapmu,
Lalu mati..terkubur bersama semua kenangan kita...
Dengan pahatan batu nisan bertuliskan :
"Rasaku Untukmu Wahai Pujaanku"
                    ---R.I.P---

Jangan mencoba menjadi dermaga, bila tak ingin ku singgahi.
Karena aku ini bagaikan perahu yang sedang mencari dermaga pelabuhan terakhirku.
Bagaikan detak jantung yang terkadang lupa kau rasakan dan kau syukuri keberadaannya..
Tapi ketika detak itu hilang dan berhenti, kau akan tahu betapa pentingnya detak jantung itu..Itulah aku

Bisakah kau berhenti?
Berhenti membuat aku menyukaimu.
Bisakah kau membuat aku berhenti?
Berhenti berharap padamu, dan menjauh pergi darimu.
Cobalah lakukan itu, karena bila sendiri mungkin aku tak sanggup.

Sabtu, 07 September 2013

YOU'RE MY FRIEND-BECAUSE WE JUST FRIEND

I was going to embrace your shoulders because you were crying

But I just put my hand down

Because I'm a friend, a friend, a friend

I'm just a good friend to you


I want to go to that guy who is hurting you and punch him but

I can't, I can't I can't

Anyway, I can't be anything more than just a friend

 

I want to suddenly hug you, kiss you on the lips

Comfort you, who would be surprised

And be the one who will make you happy

I want to tell you these things but I only clench my fist

Eventually, I can't say those words

Like a coward, I make an excuse for my heart - we're just friends



Because I'm afraid of your obvious rejection

Because we might not be able to even be friends

I love you, I love you, I love you

I hide those words that I want to tell you



If I wait one more day, I wonder if you will look at me

Every time I see you crying

I get so mad that my heart feels like it will burst and cry



Although I hurt as much as you hurt

Although I swallow my tears

I can't go a step closer to you

I deceive my heart saying that we're just friends

And like a fool, I just cry inside

And on the outside, pretending to be a good person,

I just say, we're friends

AKU DAN LANGIT

Entah mengapa hari ini aku begitu merindu,
Merindukan sosok yang dulu pernah ada di hatiku,
Rindu akan rupa wajahnya,
Rindu akan merdu suaranya,
Rindu akan kata-katanya,
Rindu membaca pesan darinya,
Rindu semua yang ada pada dirinya.

Kucoba gunakan radar ku ini,
Berharap kan akan terdeteksi di radar ini,
Berharap kau muncul seketika disini,
Memelukku, atau sekedar membiarkanku bersandar di bahumu.

Namun, baru saja kutegakkan radarku,
Langit mendung seketika,
Hujan turun tidak terduga,
Seolah langit ingin berkata,
"Rindu ini tak seharusnya kau rasakan",
Atau mungkin langit ingin menyampaikan,
"Kan kuwakili air mata kerinduan dan rasa sakit mu itu",
Langit bagai mampu membaca pikiran dan hatiku,
Dan mungkin benar, 
Rasa itu seharusnya memang sudah tidak ada.
Maafkan aku....
Rindu ini salah untukmu.

Selasa, 13 Agustus 2013

PATAH HATI

Tiada senyuman di wajahku malam ini.
Sakit...itulah yang aku rasakan.
Bagaikan tersambar petir diri ini,
Bagaikan dihujam seribu duri hati ini.
Mataku kosong menatap nanar.
Pikiranku melayang tak tentu arah.
Nafasku sesak, jiwaku bagai mati.
Tak mampu berpijak kaki ini.
Tak mampu bergerak raga ini.
Tak mampu berbicara bibir ini.
Tak mampu menangis mata ini.
Sulit ku percaya, betapa sakit rasanya,
Amat sangat sakit kurasa.
Apakah ini yang namanya patah hati?
Tuhan...rasa sakit ini amat perih.
Jika memang aku harus merasakan ini,
Ku harap Kau berikan penawarnya,
Yaitu...kebahagiaan.