Untukmu yang disana,yang selama ini menemaniku. Menjadi teman berbagi suka, duka, tangis, dan tawa, bahkan amarah. Mungkin kamu tahu rasa sakit yang kurasa selama ini, mencari seorang kekasih hati yang mampu mengerti seutuhnya jiwa ini. Mampu menjaga kesetiaan, dan hanya mencintai diriku seorang. Namun, hingga kini tak satu pun lelaki yang hadir di lembaran kisah hidup ini, yang mampu menjadi sosok yang kuingini.
Ketika ku bertemu denganmu, memang bukan rasa cinta yang membuncah di hati, bukan juga rasa sayang bagai sepasang kekasih. Namun, satu rasa yang terkadang amat penting dalam suatu hubungan apapun itu...yaitu rasa nyaman. Berada di dekatmu membuatku merasa nyaman, terkadang rasa sedih yang kurasa, mampu terkamuflase sempurna menjadi senyuman dan tawa. Seberapa inginnya aku menangis menahan rasa sakit hati terhadap sosok lelaki maya dan hubungan yang bagai imajinasi, mampu ku tahan dan menjadi segores senyuman ketika aq bersamamu. Walau tak kulihat ragamu, tak ku sentuh wujudmu, dan hanya lewat suaramu, itu terkadang terasa cukup bagiku.
Mungkin bila Tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu denganmu hanya satu jam saja, yang akan aku lakukan adalah menyandarkan diriku di pundakmu, melepas beban hingga ku bisa bernafas lega, dan meminjam bahu atau punggungmu untuk menangis sepuas yang aku ingin. Dan hanya akan berkata "terima kasih, aku sangat nyaman denganmu". Semua itu sudah cukup bagiku, membagi hal yang mungkin belum terbagi hingga saat ini.
Aku tidak tahu apakah suatu saat akan ada panah cinta yang ditancapkan padaku dan padamu. Tapi bila suatu saat itu terjadi..aku tidak menginginkanmu menjadi kekasihku. Tapi aku ingin Tuhan jadikan kau sebagai seseorang yang menemaniku melewati sisa hidup, menjadi sosok yang saling membutuhkan, saling melengkapi, dan selalu bersama tanpa ada air mata.
Saat ini aku hanya bisa berharap, Tuhan tidak merubah situasi saat ini, tetap membuat aku nyaman berbagi denganmu, dan tetap melimpahkan kebahagiaan dan rasa pengertian terhadap satu sama lain. Dan aku berjanji, ketika aku sudah lelah untuk sakit hati..maka dirimu lah sosok terakhir yang akan aku cintai, tanpa memaksa untuk memiliki. Karena sesungguhnya, itulah rasa cinta yang tulus dari dalam hati.
Tetaplah menjadi sosok teman berbagi, selamanya...
----inspired by story from someone, true story----